Sulsel.relasipublik.com LUWU UTARA – Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara pada awal bulan Juli 2020 lalu menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Luwu Utara dalam penanggulangan bencana dan pemulihan pasca banjir bandang.
Acara Fokus Group Discussion dan Sidang Tim Pengendali Mutu Kajian Sedimentasi pasca banjir bandang revisi RDTR kawasan yang terdampak bencana di Luwu Utara di laksanakan beberapa waktu lalu pada 6 November 2020 di ruang rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Luwu Utara.
Prof. Dr. Eng Adi Maulana, S.T., M. Phil yang merupakan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin (UNHAS) mengajukan sebuah konsep penanganan pasca bencana banjir bandang secara komprehensif di Luwu Utara.
“Memang butuh ekstra dalam penanganan pasca banjir bandang dan metode penanggulangan bencana di Kabupaten Luwu Utara yang jauh lebih besar dan komprehensif, tidak hanya berharap dan mengandalkan sumberdaya di Provinsi dan Kabupaten saja,” ucap Prof. Dr. Eng. Adi Maulana.
“Dua hal pokok yang harus dilaksanakan dalam penanganan pasca banjir bandang di Luwu Utara yaitu penanganan di hulu dan juga penanganan di hilir,” ungkapnya.
“Pertama kita harus menyelesaikan dihulunya baru kemudian kita selesaikan hilirnya. Ini yang kita maksud dengan penanganan yang sifatnya komprehensif,” penjelasannya.
“Konsep penanganan seperti ini telah di usulkan ke BNPB dan Gubernur Sulawesi Selatan dan itu direspon baik. Tinggal bagaimana konsep ini bisa disinergikan antar stakeholder, baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Untuk kemudian membentuk sebuah Tim Task Force atau Gugus Tugas yang SK nya nanti di tanda tangani oleh Kepala Daerah, entah itu Gubernur Sulawesi Selatan atau Bupati Luwu Utara,” sambungnya.
“Kenapa Aceh cepat bangkit? Karena di sana ditunjang sisi policy atau kebijakan yang nantinya tentu akan bermuara kepada sisi financial,” lanjutnya.
“Untuk itu Tim Task Force yang jika terbentuk nantinya akan berjuang mengodok sebuah proposal besar penanganan pasca bencana Luwu Utara untuk kemudian dibawa ke BAPPENAS. Dan BAPPENAS yang akan mencari mitra, menggandeng lembaga-lembaga donor internasional yang memiliki justifikasi bujet yang sudah jelas,” tutupnya. (Run)
Discussion about this post