Sulsel.relasipublik.com MAKASSAR – Ratusan massa aksi dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Syariah dan Hukum, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen, HMJ Perbankan Syariah, HMJ Ilmu Ekonomi, HMJ Sosiologi Agama, HMJ Farmasi, HMJ Akuntansi, HMJ Keperawatan, HMJ Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Cabang Makassar serta Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Alauddin Makassar Cabang Makassar yang tergabung dalam Front Rakyat Menggugat turun ke jalan.
Massa menutup jalan di depan kampus satu UIN Alauddin Makassar, jl. Sultan Alauddin Makassar sekitar pukul 16:30 WITA. Rabu, (28/10/2020).
Massa aksi turun ke jalan untuk melakukan aksi menolak UU Cipta Kerja (Omnibus Law) dan hancurkan oligarki.
Irmawan selaku salah satu Jendral Lapangan menyampaikan orasinya bahwa rezim hari ini telah berhasil mengonsolidasi pemerintah dan DPR dalam mengesahkan omnibus law.
“Rezim yang berhasil mengangkangi konstitusi negara demi mengebiri hak-hak dasar warga negara. Sementara kebijakan-kebijakan yang diharapkan berpihak dan memberikan perlindungan terhadap warga negara seperti RUU penghapusan kekerasan seksual, RUU masyarakat adat, RUU PRT justru diabaikan dan tidak menjadi prioritas,” ucapnya.
“Pembungkaman gerakan-gerakan perlawanan rakyat melawan Omnibus Law terus dilancarkan oleh negara. Represifitas aparat dan penangkapan ribuan massa khususnya mahasiswa/pelajar, konsolidasi ormas reaksioner, intimidasi dan teror terus dilakukan,” lanjutnya.
“Atas situasi dan fakta-fakta tersebut, Front Rakyak Menggugat menyerukan dan menyatakan sikap menolak Omnibus Law Cipta Kerja seluruhnya dan hancurkan oligarki.” tambahnya. (Ikhsan)
Discussion about this post