Sulsel.relasipublik.com BULUKUMBA – Gubernur Sulawesi Selatan Prof. H. M. Nurdin Abdullah bersama Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali beserta rombongan mengecek langsung progres pembangunan titik nol dan pelestarian Kawasan Wisata Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Rombongan tersebut yakni Manajer PT. Accor Group Indonesia Adi Setiawan, Direktur Metro TV Selamun Yoanes Bosko, CEO Media Grup Mohammad Mirdal Akib, Wakil Pimpinan Redaksi Media Grup Nunung Setiyani, Marketing Meniek Andini, New Line Metro TV Fifi Aleyda Yahya, GM Non News Metro TV Erwin Setiawan, Programmer Metro TV Agus Mulyadi, Marketing Wilayah Sulawesi Selatan Rudi Sanjaya dan Arif Nugroho.
Gubernur Sulawesi Selatan mengatakan mendorong percepatan pembangunan dan infrastruktur.
“Dalam rangka percepatan pembangunan, inilah bentuk sinergitas yang kita bangun antara Provinsi dan Kabupaten/Kota. Terkhusus untuk pembangunan Kabupaten Bulukumba ini kita bisa lihat belaiu (AM Sukri Sappewali) punya progres yang begitu cepat karena ada dukungan dari pemerintah Provinsi. Walaupun ini wilayah kabupaten, tapikan kita memberikan anggaran bantuan keuangan daerah dalam rangka menata kawasan Pantai Bira ini,” katanya.
“Kita bisa lihat betapa banyak spot yang coba akan kita bangun dengan baik. Mudah-mudahan ke depannya Bira menjadi destinasi unggulan dunia karena sekarang ini hampir semua daerah berbenah dalam rangka meraih sebanyak-banyaknya wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara,” harapnya.
“Saya apresiasi Bapak Bupati yang begitu inovatif, punya inovasi yang sangat luar biasa,” ungkapnya.
“Dari kemarin saya sama Pak Bupati lengkap dengan rombongan, yang kita harapkan rombongan bisa melirik daerah ini sebagai daerah yang sangat visibel untuk fasilitas hotel,” tuturnya.
AM Sukri Sappewali menambahkan progres pembangunan titik nol didaerah bulukumba akan rampung di tahun 2021 mendatang.
“Penyelesaian titik nol sangat penting. Diketahui titik nol ini merupakan awal mula pemetaan Pulau Sulawesi. Mudah-mudahan pembangunan titik nol tahun depan selesai. Titik nol ini adalah titik dimana konon katanya di Zaman Belanda dimulainya pemetaan Sulawesi ditandai dengan prasasti yang ada disitu,” tambahnya. (AF)
Discussion about this post