Sulsel.relasipublik.com LUWU TIMUR – Santri adalah generasi penerus bangsa yang tidak hanya agamis tetapi berkarakter kebangsaan yang kuat. Tepat pada hari ini Kamis 22/10 ditetapkan oleh pemerintah sebagai Hari Santri Nasional. Santri sebagai salah satu pilar dalam membangun karakter kebangsaan sudah seharusnya mendapatkan perhatian khusus. Kepedulian terhadap santri sudah sejak lama digaungkan oleh Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) melalui beragam program kemanusiaan untuk membantu pesantren juga santri prasejahtera di berbagai wilayah Nusantara. Kamis, 22 Oktober 2020
Kali ini melalui Program Beras untuk Santri Indonesia (BERISI) yang diinisiasi oleh Global Wakaf – ACT, sebuah Pesantren Madinah Al-Munawwarah yang berlokasi di Jl. Rante Mario, Kelurahan Tomoni, Kec. Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, Prov. Sulawesi Selatan mendapatkan bantuan 120 kg beras berkat kedermawanan bangsa Indonesia melalui Global Wakaf – ACT.
Sebanyak 103 santri kurang mampu menempuh pendidikan ilmu agama di pesantren ini. Bangunan pesantren yang berdiri diatas tanah wakaf dan resmi digunakan sejak 2019, dimana pesantren tersebut dapat diwujudkan berkat keputusan masyarakat sekitar yang bertekad mengubah fungsi bangunan bekas sekolah menjadi pesantren setelah 13 tahun lamanya tak ditempati.
Melalui jaringan kerelawanan ACT yaitu Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Koordinator Luwu Timur, pendistribusian beras tersebut bisa terlaksana dengan sukses.
Cahyo selaku Koordinator Implementasi Program BERISI (Beras Untuk Santri) Global Wakaf – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan menyampaikan bentuk rasa syukurnya saat melakukan aksi berbagi ini.
“Alhamdulillah menjadi suatu kebanggan bagi kami dalam Rangka memperingati hari santri Nasional, Seluruh relawan MRI Kabupaten Luwu Timur sangat senang bisa berbagi kepada santriwan-santriwati yang saat ini mondok di salah satu pondok pesantren yang ada di Luwu Timur,” ungkapnya.
Senada dengan itu, di hubungi via whatshapp Catrin Imran selaku Ketua Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi selatan mengatakan Harapan dengan adanya bantuan ini dapat menambah semangat juang para santri yang mondok dengan memberikan beras terbaik sehingga menjadi asupan sumber energi yang positif bagi mereka selama mempelajari ilmu agama di pesantren.
” Fokus utama kami dari Program BERISI ini adalah menyasar pesantren yang dinilai belum berdaya dalam pemenuhan pangannya dan tergolong pra sejahtera, dimana program kami sudah berjalan sejak 2019 lalu dan telah dirasakan manfaatnya di berbagai wilayah di Nusantara,” Tutupnya.
Discussion about this post