Sulsel.relasipublik.com LUWU – Dusun Padang Kalua dan Amboli, Desa Padang Kalua melaksanakan Tudang Sipulung serta pesta panen dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Tudang sipulung merupakan kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat Sulawesi Selatan khususnya masyarakat Luwu dan pesta panen merupakan salah satu tradisi yang dilakukan masyarakat yang biasa di gelar setelah padi sudah masuk waktu panen.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Luwu Syukur Bijik, S.E., Camat Lamasi H. Suwarno S. Sos., M. Si., Kepala BPP Kecamatan Lamasi Sukimin, S.P., M.D., Kepala Opt Provinsi Sulsel Wilayah Walmas Sulaiman S.P., Kepala Desa Padang Kalua M. Nasir Tabuna, Babinsa Ramil 1403-07 Walenrang Serda Hamsul, Bhabinkamtibmas POLSEK Lamasi Aipda David B, S.H., Ketua PKK, Persamil Desa Padang Kalua serta Tokoh Masyarakat dan Agama.
Dalam sambutan Syukur Bijik, S.E selaku Wakil Bupati Luwu mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Padang Kalua serta pemerintah.
“Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah, pemerintah kecamatan dan masyarakat Desa Padang Kalua atas undangan yang diberikan kepada saya mengenai Musyawarah Tudang Sipulung,” ucapnya.
“Alhamdulillah, musim panen di tahun ini khususnya di Desa Padang Kalua hasil panen bidang pertanian sangat memuaskan,” syukurnya.
“Semoga seluruh desa yang ada di wilayah Kecamatan Lamasi bisa mengikuti jejak pertanian Desa Padang Kalua yang memiliki hamparan sawah yang luas dan menghasilkan padi yang sangat memuaskan,” tuturnya.
“Dengan adanya gotong royong yang baik maka segala sesuatu bisa terselesaikan dengan cepat, maka dari itu kita harus betul-betul pelihara sikap gotong royong,” katanya.
“Baru-baru ini, Alhamdulillah Desa Padang Kalua mewakili 6 Kecamatan mendapatkan juara dua tingkat Kabupaten Luwu. Itu karena tidak terlepas dari kerjasama yang baik sehingga masyarakat melaksanakan Tudang Sipulung yang dirangkaikan dengan pesta panen. Itu menandakan kesyukuran kepada Allah Swt. sehingga dapat berkumpul dan menikmati hasil panen yang melimpah,” ungkapnya.
“Sekali lagi terima kasih banyak kepada seluruh masyatakat Desa Kalua, mulai dari Pemerintah Desa, Tokoh Agama, Adat dan pemuda serta masyarakat yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu,” tutupnya.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi antara pemerintah dan petani mengenai jadwal pengelolaan sawah, jadwal tanam, penggunaan pupuk dan pengendalian hama serta penyakit tanam. (Run)
Discussion about this post