Sulsel.relasipublik.com MAROS – Setelah sempat memakan korban jiwa akhir Desember lalu, kini Air Terjun Pung Bunga kembali merenggut nyawa dua orang yang masih berstatus pelajar SMK Kartika Makassar. Dikabarkan satu orang diantaranya telah ditemukan kemarin.
Namun dikarenakan kondisi yang semakin tak memungkinkan, ditambah minimnya penerangan disekitaran air terjun pung bunga, Dusun Bontomanurung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros. Terpaksa harus diberhentikan dan dilanjutkan hari ini. (11/02/2021).
Korban yang bernama Rehan Saputra (17) ditemukan oleh SAR gabungan sebagai korban pertama. Sejak pagi tadi pencarian kembali dilanjutkan dan berhasil menemukan satu korban lainnya Gideon Sima (18). Ia ditemukan di dasar telaga berkedalaman tujuh meter dan sudah berada pada kondisi tak bernyawa.
“Korban kedua sudah ditemukan oleh tim penyelam pagi ini sekitar pukul 08:50 WITA. Korban ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa,” ujar Kepala Basarnas Makassar Djunaidi.
Setelah mendapat laporan kejadian, tim gabungan mulai melakukan pencarian Rabu sore kemarin. Salah satu korban ditemukan oleh tim penyelam sekitar lima menit saat tim mulai menyusuri danau.
Di sesi pertama penyelamatan, petugas berhasil menemukan korban atas nama Rehan Saputra.
“Dari sore kemarin kita melakukan pencarian dengan menyelam. Karena sudah gelap kita hentikan sementara penyelaman dilanjutkan dengan pengamatan permukaan,” lanjutnya.
Kedua orang korban tenggelam itu, diketahui sedang berwisata di area air terjun bersama delapan orang temannya. Air terjun sebenarnya sudah ditutup oleh pemerintah karena kerap memakan korban.
“Mereka ke sini (air terjun) itu delapan orang. Mereka sebenarnya sudah mau pulang karena sudah sore. Tapi salah satu korban ini kembali turun namun malah tenggelam,” kata KAPOLSEK Moncongloe AKP Syaharuddin.
Melihat temannya tenggelam, satu orang dari mereka berusaha menolong. Namun nahas, dia justru ikut terseret arus dan sama-sama tenggelam ke dalam pusaran air terjun yang dalamnya mencapai 11 meter.
Pada akhir Desember 2020, dua orang pemuda juga tewas tenggelam di lokasi air terjun itu. Sementara pada Februari 2020, seorang mahasiswi juga ditemukan tewas tenggelam di lokasi yang sama.
“Karena sudah sering memakan korban, kami bersama pemerintah setempat sudah melarang warga untuk berwisata di sini. Tapi memang ada saja yang lolos dari pantauan,” tutupnya.
Discussion about this post