Sulsel.relasipublik.com MAKASSAR – Ratusan massa dari Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA, Makar x Pakar, Solidaritas Perempuan Anging Mammiri, Lembaga Kemahasiswaan Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Gabungan Serikat Buruh Nusantara (GSBN) yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Makassar kembali turun ke jalan.
Massa kembali menutup jalan di bawah fly over pertigaan Jl. A.P. Pettarani dan Jl. Urip Sumoharjo, Makassar sekitar pukul 15:00 WITA. Selasa, (20/10/2020).
Massa kembali turun ke jalan untuk melakukan aksi menolak UU Cipta Kerja (Omnibus Law) karena DPRD Kota Makassar sampai saat ini belum menolak UU Cipta Kerja yang telah di sahkan pada 5 Oktober 2020 lalu.
Rizal selaku salah satu Jendral Lapangan menyampaikan orasinya pada saat 5 Oktober 2020 Pemerintah dan DPR menunjukkan dirinya sebagai komprador kaum kapitalisme.
“Hidup rakyat, Hidup Buruh, Hidup Mahasiswa. Baik kawan-kawan, ini bukan sekedar orasi politik biasa tetapi ini adalah deklarasi yang bela rakyat ketika pemerintah beserta DPR tidak mendengar aspirasi rakyat. 5 Oktober 2020 itu hari pemerintah bersama DPR menunjukkan dirinya sebagai komprador kaum kapitalisme,” ucapnya.
“Pemerintah dan DPR hari ini buta dan tuli sehingga tidak melihat dan mendengarkan mayoritas rakyat menolak Rancangan Undang-undang (RUU) yang disahkan pada tanggal 5 Oktober 2020 dan kita akan terus turun kejalan sampai menang,” tambahnya.
Discussion about this post