Sulsel.relasipublik.com Luwu – Kegiatan gotong royong merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan. Saat ini kegiatan gotong royong sudah jarang terdengar dan dilihat serta mulai pupus ditengah-tengah masyarakat saat ini.
Demi meningkatkan dan menggalakkan budaya gotong royong di wilayah Kelurahan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Pemerintah dan Masyarakat Kelurahan Suli melakukan kegiatan gotong royong yakni Pembersihan Drainase yang berada disekitar Lapangan Andi Mangile Suli. Selasa (27/10/2020).
Kegiatan pembersihan drainase tersebut dilakukan karena banyaknya batu, pasir dan tanah bahkan sampah yang berada didalam drainase akibat banjir bandang yang melanda Wilayah Kelurahan Suli beberapa waktu lalu sehingga terjadi pendangkalan pada drainase tersebut.
Pada Kegiatan tersebut dihadiri oleh Camat Suli Ilyas Mappewali, Lurah Suli Sukmawati Gusalim, Sekretaris Lurah Suli Arifin, Babinsa Kelurahan Suli Serma Syahruna, Pegawai dan staf kantor kelurahan Suli, beberapa Kepala Lingkungan se-kelurahan Suli beserta puluhan Masyarakat Wilayah Kelurahan Suli.
Ilyas Mappewali selaku Kepala Pemerintahan Kecamatan Suli mengatakan bahwa dirinya merasa sangat bahagia, bergembira dan antusias dengan adanya kegiatan gotong royong yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat kelurahan Suli.
“Saya sangat bahagia, bergembira dan antusias karena dapat berpartisipasi serta dukungan semua pihak dalam rangka menggelorakan semangat kegotongroyongan. Terbukti pada hari ini kita membuktikan kepada khalayak tentang tanggapan yang miring saat ini bahwa gotong royong sudah mulai jarang dilakukan tapi di Suli Insyaa Allah kita akan kobarkan terus dan kita akan jadwalkan paling kurang setiap bulan kita harus benahi, termasuk di kelurahan Suli ini ada Programnya Pemerintah, ada Kampung KB, ada PKK dan Ormas-ormas termasuk Organisasi pemuda . Dan kita berharap bisa secara terpadu untuk ikut serta dalam kegiatan baksos yang kita lakukan ini,” ungkapnya.
“Ini kita memberikan contoh, kita ajak semua elemen termasuk pemerintah sebagai motor penggerak agar masyarakat umum ini melaksanakan kewajibannya karena dalam undang-undang mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan nasional itu tidak hanya ditentukan oleh satu pihak pemerintah tapi oleh seluruh warga masyarakatnya dan untuk itu kita harapkan kepada semua warga mari kita ramai-ramai untuk menghidupkan program gotong royong di kecamatan Suli ini. Hampir semua Desa dan Kelurahan sudah melakukan kegiatan seperti ini , sisa kami dari pemerintah kecamatan dan unsur-unsur terkait dari pihak keamanan seperti Polsek dan Koramil berpartisipasi, kerja sama untuk turun ke desa-desa dan Kelurahan menyaksikan dan bahkan turut dalam kegiatan tersebut. Di kecamatan Suli ini yang tidak kalah bagus menurut penilaian kami dan masyarakat yakni istilah “Tiada hari tanpa olahraga”, nah dikecamatan Suli selain gotong royong ini kita anggap sebagai olahraga kita juga jadikan sebagai suatu hobi. Kecamatan Suli juga ada kegiatan senam yang dipusatkan di kantor kecamatan Suli setiap hari Jumat pagi dan siapa pun bisa ikut pada kegiatan tersebut dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah tetap mematuhi Protokol kesehatan saat melakukan kegiatan senam, olahraga dan saat ada kegiatan gotong royong karena kita juga harus mementingkan keselamatan kita bersama,” tambahnya.
Selain itu, Sukmawati Gusalim selaku Lurah Suli mengatakan bahwa kegiatan gotong royong ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar masyarakat.
“Tujuan dari kegiatan gotong royong ini adalah untuk menyatukan dan meningkatkan kerjasama masyarakat dalam kegotongroyongan yang saat ini sudah mulai dilupakan sehingga kita berusaha untuk lebih meningkatkan kembali masalah kegotongroyongan ini walaupun banyak yang berkata bahwa “Susahmi itu gotong royong” dan ternyata tadi buktinya yang hadir lumayan banyak, ada sekitar 8 lingkungan yang hadir sehingga tidak ada alasan bahwa susah untuk lakukan kegiatan gotong royong dan itu bisa dilihat bahwa bagaimana cara kita untuk meningkatkan lagi semangat masyarakat dalam kegotoroyongan karena ini adalah kebersamaan dalam menjaga kampung halaman kita dan juga sebagai bentuk mendukung program kabupaten sehat tentang bagaimana kita menjaga kebersihan dalam hal ini masalah sampah dan drainase-drainasenya karena kebetulan daerah kita ini rawan banjir dan dengan kerjasama kita bisa buktikan bahwa tetap bisa melakukan gotong royong dan menjaga Silaturahmi. Semoga kegiatan ini dapat berlanjut khususnya di kelurahan Suli baik itu dimasing-masing lingkungan di kelurahan Suli dan memang ini program safari kebersihan/safari gotong royong sudah dilakukan empat bulan yang lalu mulai berjalan dan di motori oleh Pokja Kampung Keluarga Berencana (KB), jadi tiap Jumat pagi keliling lingkungan untuk safari gotong royong ini dan biasanya juga difokuskan di lapangan Suli sebagai ibukota kecamatan Suli,” katanya.
“Mari kita bersama-sama karena kapan tidak ada kerja sama maka akan susah, sebab walapun masyarakat mau tapi Pemerintah tidak ikut berpartisipasi dan begitupun sebaliknya maka semuanya akan susah terlaksana, sehingga mari kita bekerja sama dan bersinergi menjaga kebersihan terutama untuk tidak membuang sampah disembarang tempat termasuk disungai dan mari kita membuat lubang-lubang kecil disekitar rumah sebagai tempat mengumpulkan sampah dan berhubung disuli ada bak sampah maka itu juga akan difungsikan dan Insyaa Allah nanti kita bekerja sama dengan panitia bak sampah untuk turun langsung,” sambungnya.
Kegiatan gotong royong tersebut tidak hanya di ikuti oleh kaum laki-laki saja namun kaum ibu-ibu dan remaja pun ikut serta pada kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap kampung halaman mereka yakni Kelurahan Suli. (Ais)
Discussion about this post