Sulsel.relasipublik.com WAJO – Pupuk merupakan bahan untuk memperbaiki pertumbuhan pertanian seperti sawah, jagung dan lain sebagainya. Begitu juga di Kabupaten Wajo, pupuk sebagai nyawa bagi pertanian yang ada di Kabupaten Wajo.
Muhammad Ashar selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo membetulkan hal itu, bahkan beliau tahu pupuk subsidi menjadi keresahan bagi semua petani di daerahnya.
Pupuk subsidi yang disalurkan oleh Pemerintah tidak sebanyak kebutuhan petani yang ada di kabupaten Wajo. Maka petani pasti ada yang tidak mendapatkan pupuk subsidi tersebut.
“Persoalan pupuk memang selalu bermasalah di Kabupaten Wajo, sesuai data pada tahun 2020 yang lalu jumlah petani yang terdaftar sejumlah 67 ribu petani sedangkan pada jumlah RDKK tahun 2020 sejumlah 52 ribu ton,” ucap Kepala Dinas Pertanian.
“Tidak bisa kita hindari karena Kuota dari Kementrian Pertanian hanya 27 ribu, jadi selisih kekurangan Pupuk Subsidi berkisar 50% kekurangannya,” lanjutnya.
Jika merujuk realita yang ada, memang tidak bisa di akomodir semua petani. Apalagi pupuk Subsidi tersebut bukan hanya dari pertanian yang membutuhkan tetapi ada kuota untuk dinas perikanan.
Permasalahan pupuk akan terus terjadi jika kuota tidak seperti banyaknya di RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Maka solusi yang diberikan dari KADIS pertanian adalah menggunakan pupuk nonsubsidi.
“Silakan melapor jika masih ada yang merasa kekurangan, kami akan cari alokasi dari kabupaten lain,” tutupnya. (As’ad)
Discussion about this post