Sulsel.relasipublik.com MAROS – Dikarenakan musim penghujan membuat volume sampah harian di Kabupaten Maros semakin meningkat. Sehingga PT. Semen Bosowa berinisiatif menyalurkan bantuan berupa drum sampah yang diserahkan langsung kepada Satuan Pemuda Pelajar Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) Kabupaten Maros.
Sebanyak puluhan drum sampah dibawa menggunakan truk dan diturunkan di Lingkungan Tumalia, Kelurahan Adatongeng, Kecamatan Turikale.
Kepada Jurnalis Relasi Publik Sulsel, Ketua Sapma PP Kabupaten Maros Ahmad Takbir Abadi mengatakan bahwa rencananya drum yang diberikan oleh PT. Semen Bosowa akan dibuat menjadi kawasan lorong hijau.
“Kami berinisiasi akan membuat ruang bebas sampah di Kecamatan Turikale dan semoga ini menjadi awal agar kiranya masyarakat semakin mengerti tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, apalagi kita melihat di kawasan Tumalia sendiri ada banyak titik-titik yang sering dijadikan pembuangan sampah oleh masyarakat, padahal sudah ada baliho larangan buang sampah,” katanya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Sapma PP Kabupaten Maros Bidang Lingkungan Hidup, Ketanagakerjaan dan Kebencanaan menuturkan tentang rancangan yang akan dibuat guna meminimalisir sampah yang semakin meningkat.
“Rencananya lorong ini akan dijadikan sebagai role model percontohan lorong-lorong hijau di Kabupaten Maros. Di Maros sendiri sebetulnya sudah ada beberapa yang mencoba tapi sempat redup. Kini kami coba kembangkan kembali,” tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa kondisi lingkungan hari ini memang sangat memprihatinkan dan seharusnya semua pihak mesti terlibat.
“Sudah seharusnya semua mengambil sikap, apalagi kalau masalah sampah, bukan cuma tugas pemerintah saja tapi juga masyarakat harus berupaya untuk mengurangi penggunaan limbah plastik agar lingkungan juga tak tercemar,” lanjutnya.
Beberapa waktu lalu lewat keterangan media, Kepala Seksi Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Maros Muhammad Yusri mengungkapkan bahwa selama musim hujan volume sampah yang diangkut perharinya bisa mencapai 50 Ton atau tergantung kondisi cuaca. Sedangkan di musim kemarau hanya sekitar 40 sampai 45 Ton perhari.
“Kalau peningkatan volume sampah terjadi sejak tahun lalu. Selain disebabkan musim hujan, juga karena penambahan jumlah penduduk,” ungkapnya.
Discussion about this post