Sulsel.relasipublik.com WAJO – Danau Tempe merupakan ikon terbaik Kabupaten Wajo sebagai destinasi wisata alam. Selain memberikan keindahan alam dari atas air, masyarakat menyediakan rumah terapung guna menikmati masakan ikan khas Kabupaten Wajo langsung dari hasil Danau Tempe.
Keindahan dan kebermanfaatan ikan yang ada di Danau Tempe ternyata diselimuti oleh ikan sapu-sapu yang di kenal sebagai ikan yang tidak laku di pasaran untuk dikonsumsi.
Ikan sapu-sapu menjadi permasalahan nelayan di Danau Tempe sejak tahun 2015. Dari hasil penelitian, ikan sapu-sapu bisa merusak ekosistem lingkungan serta merusak alat tangkap ikan nelayan.
Ikan air tawar yang berasal dari Amerika Selatan juga digunakan untuk pembersih aquarium dari lumut yang mengotori air di aquarium.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Wajo melalui Dinas Perikanan melakukan pengkajian bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas).
“Tahun ini sudah dianggarkan untuk penelitian ikan sapu-sapu. Kita kerjasama dengan Universitas Hasanuddin untuk mengkaji dan menyelesaikan permasalahan ikan sapu-sapu,” ucap Ir. Nasfari pada jumpa pers yang digelar Diskominfotik Wajo di Warkop Acci pada Kamis, 21 Januari 2021.
Pemerintah tidak bermain-main mengatasi permasalahan yang diresahkan para Nelayan, tidak tanggung-tanggung pemerintah menyediakan anggaran 60 juta untuk biaya penelitian yang hasilnya nanti dinikmati oleh Nelayan di sana.
“Mudah-mudahan hasil penelitiannya bisa dimanfaatkan, apakah sebagai pakan ternak atau bisa diolah menjadi bahan baku,” tutupnya. (As’ad)
Discussion about this post