Sulsel.relasipublik.com LUWU UTARA – Banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah Luwu Utara khususnya Kota Masamba masih menyimpan duka bagi masyarakat.
Lima bulan pasca banjir bandang tersebut, jalur transportasi trans lintas Provinsi masih belum normal.
Kota Masamba dan wilayah lain Kabupaten Luwu Utara berangsur pulih walaupun masih dalam proses pembenahan jalan utama serta perekonomian juga berangsur pulih di masa pandemi Covid-19.
Lumpur dan kayu yang sempat memenuhi jalan pasca banjir melanda, kini sudah dibersihkan tetapi debu masih menghantui setiap pengendara yang melalui jalan utama Kota Masamba.
Selain pengendara jalur tersebut, warga sekitar juga mengeluhkan debu yang masih bertebaran membuat pengguna jalan dan warga sekitar akan menimbulkan penyakit.
Salah satu warga Desa Radda Hasbi (45) berharap agar Pemerintah segera menanggulangi masalah debu tersebut.
“Pemerintah Daerah (Pemda) Luwu Utara diharapkan agar kiranya menanggulangi masalah debu yang terjadi dengan cara melakukan pembersihan sisa pasir atau tanah yang masih berserakan disekitar jalan poros Radda dan sekitarnya,” harapnya. (09/11/2020).
“Saat ini pemerintah hanya fokus pada pembenahan perekonomian dan pembangunan pemukiman warga bencana pasca banjir bandang dan sisi lain kesehatan warga atau masyarakat Luwu Utara yang lebih penting,” tambahnya.
Laih halnya, Ibnu yang merupakan pengguna jalan Trans Sulawesi mengeluhkan perjalanannya terganggu akibat debu.
“Sepanjang jalan poros Radda jarak pandang kendaraan terganggu akibat debu yang menghalangi jarak pandang dan membuat jalan macet,” ungkapnya.
“Pemerintah Kabupaten Luwu Utara agar kiranya memperhatikan untuk segera melakukan pembersihan dan mencari solusi yang tepat bagi warga maupun pengendara ruas jalan poros Trans Sulawesi-Masamba agar pulih kembali seperti sedia kala,” harapnya.
Hasil pantauan Wartawan Relasi Publik Sulsel Biro Luwu Utara di sekitaran wilayah jalan Poros Radda-Masamba terlihat beberapa rumah pemukiman yang berada disepanjang jalan poros Radda masih banyak rumah warga yang belum ditempati oleh pemiliknya maupun melakukan pembenahan rumah mereka. (Run)
Discussion about this post