Sulsel.relasipublik.com LUWU – Lokakarya merupakan kegiatan berkumpulnya beberapa orang untuk bermusyawarah mencari sebuah solusi atas masalah yang terjadi disekitar masyarakat agar adanya kesepakatan bersama.
Pengurus Kampung Keluarga Berencana (KB) “Tangkalasi” Kelurahan Suli menggelar Lokakarya Mini yang bertempat di Gedung Samaturu, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan dalam rangka bermusyawarah dan berdiskusi untuk menyepakati sebuah solusi dari beberapa masalah yang ditemui dimasyarakat Suli. Rabu (04/11/2020).
Dihadiri oleh Penyuluh Kampung KB Kecamatan Suli Nuzuluddin beserta staf, Lurah Suli Sukmawati Gusalim beserta staf, Ketua Kampung KB Harsono, beberapa Kepala Lingkungan se-kelurahan Suli dan beberapa anggota kader Kampung KB yakni kurang lebih 15 orang serta digelar sesuai dengan protokol kesehatan seperti memakai masker.
Nuzuluddin mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang sering digelar.
“Nah, ini adalah kegiatan yang rutin kita gelar setiap bulannya dan sebenarnya Kampung KB itu ada empat kegiatan karena ada empat Kampung KB di Kecamatan Suli yaitu Kelurahan Suli, Buntu Kunyi, Tawondu dan Cimpu. Masing-masing empat kampung KB mendapatkan jatah sekali pertemuan setiap bulannya. Karena ini adalah pertemuan rutin, jadi apa yang menjadi pembahasan pada pertemuan sebelumnya kita diskusikan mengenai progresnya serta pembahasan kali ini mengenai program pencegahan stunting yang harus kita sampaikan ke masyarakat agar mereka bisa meminimalisir atau menzerokan stunting sehingga membutuhkan proses. Tidak semudah membalikkan telapak tangan, jadi yah harus ada yang namanya proses,” katanya.
“Ada beberapa pokok pembahasan pada diskusi kali ini, yaitu :
1. Rencana renovasi gedung yang sekarang kita gunakan, gedung Samaturu ini merupakan salah satu gedung butuh perhatian karena kondisinya yang kurang layak digunakan sebagai tempat pertemuan sehingga dari proses ini muncul pemikiran-pemikiran bagaimana agar bisa merenovasi dan sudah dianggarkan di tahun 2021 mendatang.
2. Kemudian yang masalah klasik yaitu masalah sampah, kita mau setiap rumah itu memiliki tempat pembuangan sementara, minimal setiap rumah itu mempunyai tempat sampah.
3. Lalu masalah lainnya yakni bidang pertanian karena selama ini cenderung berjalan sendiri-sendiri sehingga tidak bagus dan juga sudah dijadwalkan agar melaksanakan tudang sipulung untuk membahas lebih lanjut mengenai pertanian.
4. Mengenai kenakalan remaja sehingga berencana untuk berkoordinasi dengan delapan kepala lingkungan se-kelurahan Suli agar mengaktifkan kembali remaja masjid yang ada dilingkungan masing-masing,” tambahnya.
“Dan kami berharap setiap apa yang diberikan Kampung KB bisa memberikan nilai tambah dan nilai positif kepada masyarakat secara umum sehingga setiap peserta dapat menjadi pioner tentang program-program Kampung KB ke masyarakat luas,” harapnya.
Sementara itu, Sukmawati Gusalim saat menyampaikan arahannya pada lokakarya mini tersebut mengajak kepada pengurus dan anggota KB untuk melakukan pembenahan di Rumah Data Kampung KB.
“Mari kita bersama-sama melakukan pembenahan Rumah Data Kampung KB dan yang terpenting yang harus saya sampaikan mengenai masalah remaja yang saat ini memperihatinkan seperti hanya sering menggunakan Handphone (HP), mabuk-mabukan dan hal-hal yang bersifat negatif. Sehingga saya berharap agar tetap semangat dan jangan putus asa untuk selalu memberikan nasihat-nasihat muda serta tetap menjaga silaturahmi,” ajaknya.
Kegiatan lokakarya tersebut berlangsung dengan alot dan juga menghasilkan beberapa kesepakatan serta solusi atas masalah-masalah yang terjadi di masyarakat khususnya di wilayah Kelurahan Suli. (Ais)
Discussion about this post