Sulsel.relasipublik.com MAKASSAR – Natal merupakan hari raya besar bagi umat Kristiani yang setiap tahunnya dirayakan untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus.
Pelaksanaan ibadah Natal tahun 2020 di sejumlah wilayah Indonesia berbeda dari tahun sebelumnya, seperti halnya di Kota Makassar.
Dikarenakan Covid-19 terus mengalami peningkatan dalam waktu tiga minggu terakhir. Hal tersebut membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui PJ Walikota Makassar Rudy Djamaluddin mengambil kebijakan menerbitkan Surat Edaran.
Surat Ederan tersebut bernomor 003.02/419.S EDAR/DISPAR/XII/2020 pada tanggal 15 Desember 2020 tentang Larangan Perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Terkait dengan kebijakan tersebut, membuat sebagian besar panitia ibadah Natal di wilayah Kota Makassar memutuskan untuk melakukan ibadah Natal secara online.
Seperti yang terjadi di Gereja Kristen Yesus dan Gereja Toraja Klasis Makassar Jemaat Panakukang yang sempat Jurnalis Relasi Publik Sulsel kunjungi.
Dikedua gereja tersebut sama sekali tidak ada aktivitas yang berlangsung untuk melaksanakan ibadah Natal.
Reza (20) yang merupakan salah satu petugas keamanan Gereja Kristen Yesus mengatakan mengenai perayaan ibadah Natal tahun 2020.
“Aktivitas ibadah di gereja hanya berlangsung di pagi hari, itupun hanya beberapa panitia ibadah Natal dan sementara para jemaat melangsungkan ibadah Natal secara online,” katanya.
Berbeda halnya dengan situasi ibadah Natal yang berlangsung di Gereja Toraja Mamasa Efrata yang diadakan secara langsung. Walaupun diadakan secara langsung di tengah pandemi Covid-19, panitia ibadah natal di gereja tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat.
Menurut informasi yang kami dapatkan melalui Eliyas selaku panitia ibadah Natal Gereja Toraja Mamasa Efrata menuturkan bahwa pelaksanaan ibadah Natal sesuai dengan tema Natal tahun 2020.
“Ibadah natal tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Walaupun situasi pandemi Covid-19, tidak menurukan iman dan suka cita kami untuk menyambut Natal 2020. Sesuai dengan tema natal tahun ini yakni “Emanuel dalam Konteksnya Allah Menyertai Kita Semua”, memberikan kita semua kekuatan untuk melaksanakan ibadah natal dan tidak takut dengan ancaman Covid-19 selama kita mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah,” tuturnya.
“Tidak mudah untuk memutuskan pelaksanaan ibadah Natal tahun 2020 akan dilaksanakan secara online atau onsite. Akan tetapi, yang menjadi pertimbangan besar panitia gereja untuk memutuskan melaksanakan ibadah Natal secara langsung dikarenakan tidak ingin kehilangan momentum Natal yang hanya dilaksanakan setahun sekali,” ungkapnya.
“Kami juga menghimbau para jemaat untuk tidak mengikut sertakan anak-anak dan lansia pada pelaksanaan ibadah Natal secara langsung. Mereka tetap bisa merasakan perayaan Natal melalui via Live Streaming yang telah kami sediakan,” lanjutnya.
“Yang dilarang oleh pemerintah yakni melakukan perayaan Natal di luar gereja seperti di hotel, aula dan tempat umum lainnya. Sementara pelaksanaan ibadah Natal yang kami laksanakan murni hanya ibadah Natal. Sama sekali tidak ada perayaan Natal seperti tahun-tahun sebelumnya yakni drama natal, dekorasi yang begitu mewah serta kegiatan lainnya,” tambahnya.
Jemaat yang hadir di Gereja Toraja Mamasa Efrata dalam pelaksanaan ibadah Natal tahun 2020 secara onsite kurang dari 200 orang. (CA)
Discussion about this post